Biografi Singkat Sang Bapak Algoritma, Al Khawarizmi - Al Khawarizmi atau
yang juga dikenal sebagai Bapak Algoritma merupakan seorang ilmuan muslim yang
banyak berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya matematika.
Karya-karya yang lahir dari pemikiran cerdasnya terbukti bisa mempengaruhi
peradaban manusia.
Ilmu matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki banyak peranan dalam perkembangan teknologi komputer, astronomi, peralatan komunikasi hingga strategi perang dan Al Khawarizmi merupakan salah satu orang penting dalam keilmuan ini.
Al Khawarizmi adalah seorang pria sederhana yang lahir di kota Khawarizm atau yang saat ini lebih dikenal dengan kota Khiva di Uzbekistan pada tahun 780 M. Ia memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi. Namun, orang-orang Barat dan Eropa lebih mengenalnya dengan sebutan Algorithm, Algoritmus atau Algoritma.
Al Khawarizmi kecil tinggal di kota Baghdad bersama kedua orang tuanya. Di kota ini lah ia mulai memiliki ketertarikan untuk belajar dan menuntut ilmu.
Saat beranjak remaja, tepatnya pada tahun 789-809 M, pada masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid, Al Khawarizmi berhasil menjadi anggota di Bayt Al-Hikmah yaitu sebuah lembaga penerjemahan, perpustakaan sekaligus pusat penelitian ilmu pengetahun terbesar di kota Baghdad yang didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid.
Setelah berakhirnya masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid dan masuknya masa pemerintahan Khalifah Al-Makmun. Kota Baghdad tetap menjadi pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan yang ramai dikunjungi oleh para pedagang dan ilmuan dunia.
Berbekal dengan kecintaannya pada ilmu pengetahuan, Al-Khawarizmi merasa yakin bahwa ilmu pengetahuan merupakan kunci dari peradaban manusia pada masa yang akan datang.
Semenjak menjadi anggota di Bayt Al-Hikmah, Al-Khawarizmi aktif belajar berbagai ilmu pengetahuan, terutama matematika dan ilmu pengetahuan alam. Semasa hidupnya ia pun tidak pernah berhenti mengabdi di bidang ini, mulai menjadi tenaga pendidik hingga melakukan riset keilmuan.
Proses belajar Al Khawarizmi tidak hanya terbatas pada sumber pengetahuan yang ada di Bayt Al-Hikmah, ia juga terbuka terhadap sumber lainnya seperti Yunani, India dan Romawi. Hal ini jugalah yang mendorong Al Khawarizmi untuk belajar bahasa Sansekerta dan bahasa Yunani.
Berkat kemampuannya tersebut, Al- Khawarizmi berhasil menerjemahkan beberapa buku dalam bahasa India dan Bahasa Yunani ke dalam Bahasa Arab. Kemampuan ini juga yang membuat pengetahuan dan pemikirannya di bidang matematika dan sains semakin luas dan cerdas.
Al-Khawarizmi tidak pernah berhenti belajar dan terus terbuka dengan ilmu-ilmu pengetahuan dari berbagai sumber. Dengan kecerdasannya inilah, Al-Khawarizmi berhasill membuat banyak karya di bidang matematika dan sains. Namun, karya terbesarnya dan yang disebut-sebut sebagai salah satu pemikiran paling brilian di dunia adalah Al Jabar. Buku beliau yang berjudul Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing) merupakan buku penting bagi perkembangan Aljabar di zaman modern.
Tidak hanya itu, Al-Khawarizmi juga merupakan ilmuan yang menemukan angka 0 dan menjelaskan apa kegunaan angka tersebut. beserta angka-angka lainnya.Karyanya di bidang aritmatika ini juga tertuang dalam sebuah buku yang berjudul al-Jam’ wat-Tafriq bi-Hisab al-Hind (The Book of Addition and Subtraction According to The Hindu Calculation). Di dalam buku tersebut, Al-Khawarizmi jua menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan dalam ilmu matematika.
Tidak berhenti
sampai disitu, Al-khawarizmi juga turut menyumbangkan pemikiran cerdasnya di
bidang Algoritma. Ia lah orang yang memperkenalkan konsep penyelesaian masalah
secara matematis ini, yang kemudian menjadi salah satu bidang penting dalam
ilmu informatika komputer. Karena kontribusi dan karyanya di bidang
matematika, Al- Khawarizmi pun
dinobatkan sebagai “Bapak Matematika” dan ia pun wafat pada tahun 850 M di
Baghdad.
Posting Komentar untuk "Biografi Singkat Sang Bapak Algoritma, Al Khawarizmi"