Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen (Cerita Pendek) - Ruang Belajar Channel

unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen - Cerpen merupakan salah satu bentuk dari karya sastra yang berisi tentang sebuah cerita atau kisah kehidupan manusia dalam bentuk sebuah narasi yang ditulis secara singkat dan jelas.

Cerpen juga sering disebut sebagai prosa atau karangan fiksi yang berisi sebuah kisah yang biasanya hanya fokus pada satu konflik saja yang dialami oleh tokoh, mulai dari pengenalan tokoh hingga penyelesaian masalah yang dialami oleh tokoh.

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Disebut cerita pendek karena ceritanya yang relatif pendek, terdiri tidak lebih dari 10.000 kata. Karena cerita yang relatif pendek tersebut cerpen jadi lebih mudah difahami sehingga banyak yang menyukainya.

Di dalam cerpen kita mengenal istilah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen merupakan unsur-unsur yang membangun sebuah cerita pendek atau cerpen. Berikut ini penjelasan mengenai unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen.

A. Unsur Intrinsik Cerpen 

Unsur intrinsik merupakan unsur yang menjadi pembangun sebuah cerpen yang berasal dari cerpen itu sendiri. Kita bisa menggambarkan unsur intrinsik ini sebagai komponen-komponen dalam sebuah bangunan. Apabila salah satu komponen tersebut tidak ada, maka kemungkinan besar bangunan tersebut akan roboh. Begitu juga dengan unsur intrinsik pada cerpen, apabila salah satu unsur tidak ada maka karya sastra tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai cerpen. Apa saja unsur-unsur tersebut? Yuk kita simak secara lebih detail pada uraian berikut ini! 

Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen 

  1. Tema

Tema merupakan nyawa dari sebuah karya sastra, termasuk cerpen. Tema bisa dikatakan sebagai ide atau gagasan utama yang membentuk keseluruhan alur cerita yang ada di dalam cerpen.

Tema bisa diambil secara garis besar dari lingkungan sekitar, permasalahan yang terjadi di sekitar kita, kisah pribadi dari penulis sendiri, sejarah, latar belakang pendidikan, dan masih banyak lagi. 

  1. Tokoh dan Penokohan

Unsur intrinsik cerpen selanjutnya adalah tokoh. Cerpen tidak akan ada maknanya kalau tidak memiliki tokoh di dalamnya. Sehingga penokohan ini harus ada dalam sebuah cerpen. Tapi tahukah kamu bahwa ternyata tokoh dan penokohan adalah dua hal yang berbeda secara makna.

Tokoh merupakan orang atau pemeran yang terlibat di dalam cerita. Sementara penokohan adalah watak atau sifat yang dimiliki oleh tokoh yang kita bangun dalam sebuah cerpen.

Watak sendiri bisa digambarkan secara gamblang di dalam cerita, atau melalui ucapan, pemikiran dan pandangan tokoh dalam menyikapi masalah.

Tokoh berdasarkan watak dibagi menjadi 3 yaitu :

    • Protagonis (tokoh yang menjadi pemeran utama),
    • Antagonis (tokoh yang menjadi lawan dari protagonis),
    • Tritagonis (tokoh yang menjadi penengah antara protagonis dan antagonis.
            Tokoh berdasarkan peran dibagi menjadi 3 yaitu :
    • Tokoh utama yaitu tokoh yang memiliki peran paling banyak dalam cerpen.
    • Tokoh pendukung yaitu tokoh yang memiliki peran tidak terlalu penting dalam sebuah cerita, keberadaan tokoh ini hanya sekedar menunjang tokoh utama dalam cerita.
    • tokoh figuran yaitu tokoh yang hanya sesekali muncul dalam cerita.

  1. Alur atau Plot

Unsur intrinsik berikutnya adalah alur atau plot. Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalannya cerita yang disusun secara kronologis dalam sebuah cerpen. Pada umumnya alur/plot terdiri dari tiga tahap yaitu :

    a)   Tahap Pengenalan Tokoh

Pengenalan tokoh merupakan tahap pertama dalam alur cerita. Pada tahap ini di perlihatkan gambaran dari tokoh, latar tempat dan waktu serta suasana dalam cerita sehingga pembaca bisa mengetahui siapa tokoh yang ada dalam cerita, di mana tempat terjadinya cerita, kapan cerita berlangsung, dan suasana yang ada dalam cerita.

    b)  Tahap Konflik

Tahap konflik adalah tahap di mana terjadi adanya pertentangan antar tokoh dalam cerita atau sang tokoh utama mengalami suatu masalah. Pada tahap ini pembaca dapat mengetahui konflik apa yang sedang dialami tokoh selama cerita berlangsung. Pada tahap ini pembaca akan dibawa menuju tahap berikutnya yang lebih rumit dan menegangkan.

    c)   Tahap Penyelesaian Masalah

Tahap ini merupaka tahap terakhir dalam alur cerita. Pada tahap ini permasalahan-mermasalahan yang terjadi atau dialami sang tokoh sudah terselesaikan. Konflik yang terjadi sudah diselesaikan oleh sang tokoh dalam cerita sehingga tidak ada lagi konflik lanjutan. Pada tahap ini pembaca dapat menyimpulkan kesan-kesan yang didapatkan dari cerita serta pesan atau amanat yang terkandung dalam cerita.

Sedangkan jenis alur yang biasa digunakan dalam cerpen yaitu :

    a)   Alur Maju/Progresif

Alur maju atau alur progresif merupakan alur yang menceritakan setiap kejadian/peristiwa dalam cerita secara kronologis. Cerita dimulai dari tahap pengenalan, konflik dan di akhiri dengan penyelesaian masalah.

    b)  Alur Mundur/Regresif

Alur Mundur/regresif disebut juga dengan alur flash back. Alur mundur merupakan alur yang menceritakan setiap kejadian/peristiwa dalam cerita secara terbalik. Alur cerita dalam sebuah cerpen tidak harus dimulai dari tahap pengenalan, akan tetapi, cerita dapat dimulai dari tahap konflik, atau dimulai dari tahap penyelesaian masalah terlebih dulu.

    c)   Alur Gabungan/Campuran

Alur gabungan merupakan perpaduan dari alur maju dan alur mundur. Alur dalam cerita dimulai dari tahap masa kini atau masa lalu yang nantinya digabungkan di dalam cerita.

  1. Setting atau Latar

Setting atau latar ini lebih mengacu kepada waktu, suasana dan tempat terjadinya cerita yang dibuat oleh penulis. 

  1. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan sebuah cara yang digunakan oleh seorang penulis cerpen dalam menyampaikan ceritanya kepada para pembaca. Sudut pandang terdiri dari tiga jenis, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Terkadang penulis juga menggunakan sudut pandang orang yang bahkan tidak ada di dalam cerita tersebut. 

  1. Gaya bahasa

Gaya bahasa merupakan ciri khas dari seorang penulis dalam menyampaikan cerita yang dituliskannya. Gaya bahasa ini dapat berupa majas yang digunakan, diksi hingga pemilihan kalimat di setiap baris kata di dalam cerita tersebut. 

  1. Amanat atau Pesan Moral

Salah satu bagian yang harus ada di dalam sebuah cerpen adalah adanya pesan moral yang terkandung di dalam cerita tersebut. 

B. Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar karya sastra itu sendiri, namun secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan karya tersebut. Adapun unsur-unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut: 

  1. Latar Belakang Masyarakat

Adapun faktor latar belakang masyarakat yang bisa mempengaruhi penulisan sebuah cerpen diantaranya yaitu ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial dan juga kondisi ekonomi. 

  1. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis juga merupakan salah satu faktor luar yang turut mempengaruhi penulisan sebuah karya cerpen. Adapun faktor tersebut diantaranya yaitu riwayat hidup penulis, kondisi psikologis penulis dan aliran sastra yang dianut oleh penulis. 

  1. Nilai yang Terkandung di Dalam Cerpen

Adapun nilai-nilai yang berasal dari luar, namun bisa menjadi unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen adalah sebagai berikut: nilai agama, sosial, moral dan budaya. 

Demikianlah penjelasan lengkap tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah cerpen. Semoga bermanfaat.

Ruang Belajar Channel
Ruang Belajar Channel Education Content Creator

Posting Komentar untuk "Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen (Cerita Pendek) - Ruang Belajar Channel"