Berikut ini Ragam Budaya di Provinsi Sumatera Utara :
Ibu Kota : Medan
Rumah
Adat : Rumah Bolon, Rumah Adat Karo, Rumah
Adat Mandailing, Rumah Adat Pakpak, Rumah Adat Melayu, Rumah Adat Nias, Rumah
Adat Angkola, dan Rumah Adat Simalungun.
Pakaian
Adat : Pakaian Adat Karo atau Ulos.
Tarian
Adat : Tari Serampang Dua Belas,
Tari Tor-tor, Tari Piso Surit, Tari Terang Bulan, Tari Kuala Deli Tanjung Katung
Medan, Tari Maena, Tari Pesta Gembira, Tari Karo Lima Serangkai, Tari Bolo-bolo
Karo, Tari Begu Deleng, Tari Dembas Simenguda
Tapanuli.
Senjata : Piso Surit, Piso Gaja Dompak,
Hujur, Podang, Belati.
Lagu Daerah : Anju Ahu, Pantun Lama, Bungo Bangso, Cikala
Le Pongpong, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomang,
Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo,
Sing Sing So, Tapian Nauli.
Suku : Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak
Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak, Mandailing, dan Maya-maya.
Sekilas Tentang Provinsi Sumatra Utara dan Ragam Kebudayaannya
Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi yang berada di
bagian utara pulau Sumatra dengan ibukotanya yaitu kota Medan. Provinsi
Sumatera Utara terdiri dari 25 Kabupaten, 8 kota, 456 kecamatan dan 5.418 desa.
Terdapat berbagai suku di Sumatera Utara yaitu Suku Melayu, Suku
Batak Karo, Suku Batak Mandailing, Suku Batak Simalungun, Suku Batak Pakpak, Suku
Nias, Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku Jawa dan Suku Tionghoa.
Sumber daya alam di Sumatera Utara sangat melimpah diantaranya
yaitu gas alam yang berada di daerah Tandam dan Binjai, serta minyak bumi di
Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman Hindia
Belanda.
Tidak hanya itu, di Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan terdapat
PT. Inalum yang beroprasi pada bidang pertambangan bijih dan peleburan aluminium
yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara.
Provinsi ini terkenal dengan perkebunannya yang luas, sampai
saat ini perkebunan menjadi primadona perekonomian provinsi. Sumatera Utara menjadi
provinsi penghasil karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa,
kayu manis, dan tembakau yang tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan,
Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan.
Arsitektur rumah adat Sumatra Utara merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Diantara rumah adat di Sumatera Utara adalah Rumah Bolon, Rumah Adat Karo, Rumah Adat Mandailing, Rumah Adat Pakpak, Rumah Adat Melayu, Rumah Adat Nias, Rumah Adat Angkola, dan Rumah Adat Simalungun.
Rumah adat Karo nampak lebih besar dan tinggi dibanding dengan rumah adat lainnya. Rumah Adat Karo memiliki atap unik, atapnya terbuat dari ijuk dan dibagian atas terdapat tambahan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang dinamakan "ayo-ayo rumah" dan tersek". Bentuk atap yang unik tersebut, Rumah Karo mempunyai ciri khas tersendiri dibanding dengan rumah tradisional lainnya di Sumatra Utara yang cuma memiliki satu lapis atap saja.
Di Mandailing terdapat bangunan yang sangat khas yang dinamakan
"Bagas Gadang” (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai
musyawara adat).
Terdapat bermacam-macam seni tari tradisional di Sumatra Utara.
Seni tari tersebut memiliki ciri khas tersendiri, ada yang bersifat magis, seperti
tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan seperti tari profan.
Tari adat merupakan tarian sakral yang biasanya ditampilkan dalam
upacara-upacara adat yang biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Diantara jenis
tarian ini adalah tari guru dan tari tungkat.
Tari profan merupakan tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan
pada saat pesta gembira. Seperti Tari Tortor yang ditarikan saat acara
perkawinan. Tari Tortor biasanya ditarikan oleh para muda-mudi serta hadirin
dan pengantin. Yang termasuk tari muda-mudi adalah tari morah-morah, parakut,
sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung.
Kemudian Tari magis contohnya yaitu tari tortor nasiaran,
tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasarnya dilakukan dengan penuh kekhusukan.
Terdapat berbagai macam makanan khas disetiap daerah di Sumatera
Utara diantaranya yaitu Saksang dan Babi panggang yang sangat familiar bagi mereka
yang melaksanakan pesta. Kemudian didaerah Pakpak Dairi, Pelleng memiliki makanan
khas dengan cita rasa yang sangat pedas.
Di tanah Batak terdapat dengke makanan khas yang bernama naniarsik
yang merupakan olahan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Cita rasa masakan
tanah Batak adalah cenderung bersantan dan pedas. Selain itu ada minuman yang
sangat familiar di sana yaitu Pasituak na tonggi atau tuak yang manis yang menggambarkan
betapa dekatnya tuak atau nira dengan kehidupan mereka.
Posting Komentar untuk "Ragam Budaya di Provinsi Sumatera Utara - Ruang Belajar Channel"