Memahami perbedaan kata baku dan tidak baku dalam Bahasa Indonesia sangat penting, terutama dalam penulisan formal seperti surat atau laporan. Kata baku digunakan dalam konteks resmi, sementara kata tidak baku lebih umum dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan kata yang tepat dapat meningkatkan profesionalisme dan keterampilan berbahasa.
Meskipun wajar menggunakan kata tidak baku dalam situasi informal, penting untuk mengetahui kapan harus menggunakan kata baku. Artikel ini akan membahas perbedaan keduanya serta memberikan contoh kata baku dan tidak baku yang sering ditemui, membantu Sobat Pelajar menggunakan bahasa dengan lebih tepat.
Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang penulisannya sesuai dengan aturan tata bahasa dan ejaan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia, seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku digunakan dalam konteks formal, seperti dalam surat resmi, dokumen akademis, atau komunikasi profesional. Kata-kata ini mengikuti kaidah bahasa yang benar sehingga tidak mengalami perubahan bentuk atau pengucapan.
Misalnya, kata "aktivitas" adalah bentuk baku, sedangkan "aktifitas" adalah bentuk tidak baku. Menggunakan kata baku dalam tulisan formal menunjukkan ketepatan dan kecermatan dalam berbahasa. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa kata yang digunakan agar sesuai dengan aturan yang ditetapkan KBBI.
Pengertian Kata Tidak Baku
Sebaliknya, kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan aturan tata bahasa atau ejaan yang telah ditetapkan. Kata-kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik lisan maupun tulisan informal, tetapi tidak tepat untuk digunakan dalam situasi formal. Kata tidak baku biasanya mengalami perubahan bentuk atau penyesuaian pengucapan yang tidak sesuai dengan standar bahasa resmi.
Sebagai contoh, kata "apotek" adalah bentuk baku, sementara "apotik" adalah bentuk tidak baku. Meskipun kata tidak baku umum digunakan dalam percakapan santai, penggunaannya dalam tulisan atau komunikasi resmi dapat mengurangi kredibilitas penulis. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara kata baku dan tidak baku, terutama dalam konteks penulisan formal.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku yang Sering Digunakan
Penggunaan kata baku dan tidak baku dalam kehidupan sehari-hari sangat umum ditemui, baik dalam percakapan maupun tulisan. Memahami contoh kata-kata ini akan memudahkan kita dalam membedakan kapan harus menggunakan kata baku di situasi formal, dan kapan kata tidak baku bisa diterima dalam konteks informal.
Berikut adalah beberapa contoh kata baku dan tidak baku yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
NO |
KATA TIDAK
BAKU |
KATA BAKU |
1 |
Aktifitas |
Aktivitas |
2 |
Ijin |
Izin |
3 |
Apotik |
Apotek |
4 |
Atlit |
Atlet |
5 |
Nasehat |
Nasihat |
6 |
Karir |
Karier |
7 |
Resiko |
Risiko |
8 |
Praktek |
Praktik |
9 |
Jaman |
Zaman |
10 |
Rupiyah |
Rupiah |
11 |
Jaman |
Zaman |
12 |
Kwalitas |
Kualitas |
13 |
Hembus |
Embus |
14 |
Silahkan |
Silakan |
15 |
Antri |
Antre |
16 |
Cendikiawan |
Cendekiawan |
17 |
Nampak |
Tampak |
18 |
Tehnik |
Teknik |
19 |
Terlanjur |
Telanjur |
20 |
Asik |
Asyik |
21 |
Hutang |
Utang |
22 |
Penasehat |
Penasihat |
23 |
Ijasah |
Ijazah |
24 |
Sekedar |
Sekadar |
25 |
Photo |
Foto |
26 |
Kreatifitas |
Kreativitas |
27 |
Tehnologi |
Teknologi |
28 |
Karir |
Karier |
29 |
Terlanjur |
Telanjur |
30 |
Hafal |
Hapal |
31 |
Cinderamata |
Cenderamata |
Kata-kata ini sering kali tertukar penggunaannya, terutama dalam konteks yang tidak terlalu formal. Misalnya, kata "aktifitas" kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari, meskipun bentuk bakunya adalah "aktivitas." Seringnya kita mendengar kata tidak baku dalam situasi informal dapat menyebabkan kesalahan penggunaan dalam situasi formal seperti penulisan laporan, surat resmi, atau artikel ilmiah.
Menggunakan kata-kata yang benar sesuai KBBI bukan hanya penting dalam komunikasi formal, tetapi juga menunjukkan kemampuan bahasa yang baik dan terstruktur. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat meningkatkan profesionalisme dan kejelasan dalam setiap bentuk komunikasi tertulis.
Tips Menghindari Penggunaan Kata Tidak Baku
Menghindari penggunaan kata tidak baku dalam situasi formal memerlukan perhatian dan kebiasaan yang baik. Berikut adalah beberapa tips mudah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki penggunaan kata tidak baku:
Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): KBBI adalah sumber utama untuk mengecek ejaan yang benar dari kata baku. Sebelum menggunakan kata dalam dokumen resmi, pastikan untuk memeriksa kata tersebut di KBBI, baik versi cetak maupun daring.
Biasakan Membaca Teks Formal: Membaca buku, artikel ilmiah, dan dokumen resmi yang menggunakan bahasa baku akan membantu membentuk kebiasaan penggunaan kata yang benar. Semakin sering kita terpapar bahasa baku, semakin mudah untuk menghindari kesalahan.
Buat Daftar Kata yang Sering Salah: Beberapa kata tidak baku sering kali tertukar dalam penggunaannya. Membuat daftar kata baku dan tidak baku yang sering salah digunakan akan membantu untuk selalu ingat perbedaannya, terutama dalam penulisan resmi.
Gunakan Alat Pemeriksa Ejaan: Alat pemeriksa ejaan yang tersedia secara daring, seperti fitur pemeriksa ejaan di Microsoft Word atau aplikasi lain, dapat membantu mengidentifikasi kesalahan dalam penggunaan kata tidak baku.
Sumber-Sumber yang Dapat Digunakan untuk Mencari Kata Baku:
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Sumber utama dan terlengkap untuk mencari kata baku.
- Website Resmi Pusat Bahasa: Banyak menyediakan informasi terbaru tentang ejaan, termasuk pembaruan terkait kata baku.
- Aplikasi Pemeriksa Ejaan: Seperti aplikasi KBBI mobile atau situs daring yang menyediakan fitur pengecekan kata baku secara instan.
Dengan mengikuti tips ini, penggunaan kata tidak baku dapat diminimalkan, sehingga tulisan menjadi lebih tepat dan profesional.
Penggunaan kata baku dalam penulisan formal sangat penting untuk menjaga profesionalisme dan kejelasan komunikasi. Kata baku menunjukkan ketepatan dalam berbahasa dan meningkatkan kredibilitas penulis. Sebaliknya, penggunaan kata tidak baku dalam konteks resmi dapat mengurangi kesan profesional dan menimbulkan kesalahpahaman.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengecek ejaan menggunakan KBBI dan lebih berhati-hati dalam memilih kata, terutama dalam dokumen formal. Mari kita lebih memperhatikan penggunaan bahasa yang benar dalam tulisan kita, demi komunikasi yang lebih jelas dan akurat.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku: Contoh Lengkap dan Penjelasannya"