Semua yang Perlu Kamu Tahu tentang TKA 2025: Mata Pelajaran, Jadwal, dan Tips Sukses!

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Tes Kompetensi Akademik (TKA) mulai November 2025 untuk siswa SMA. Tidak hanya nama yang berubah, TKA juga membawa pendekatan baru dalam mengevaluasi kemampuan siswa tanpa tekanan kelulusan. Apa saja mata pelajaran yang diujikan, kapan jadwalnya, dan bagaimana cara mempersiapkannya? Simak informasi lengkapnya di sini!

Mata Pelajaran yang Diujikan di TKA

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharuddin, TKA akan mencakup lima mata pelajaran untuk jenjang SMA, dengan komposisi sebagai berikut:

Bahasa Indonesia: Mengukur kemampuan literasi dan pemahaman teks.
Matematika: Fokus pada logika dan penalaran numerik.
Bahasa Inggris: Menilai kemampuan komunikasi dan pemahaman bahasa global.
Dua Mata Pelajaran Pilihan: Siswa SMA bisa memilih sesuai jurusan, seperti Fisika, Kimia, Biologi (IPA), Ekonomi, Sosiologi (IPS), atau lainnya.

Untuk jenjang SD dan SMP, Toni menambahkan bahwa TKA akan melibatkan empat mata pelajaran:

Bahasa Indonesia dan Matematika sebagai inti.
Dua Mata Pelajaran Pilihan, yang disesuaikan dengan kurikulum dan kebutuhan siswa di masing-masing tingkat.

Berbeda dengan UN yang kaku dengan mata pelajaran wajib seperti IPA untuk SMP dan SD, TKA memberikan fleksibilitas melalui opsi pilihan, memungkinkan siswa menonjolkan kekuatan akademik mereka.

Jadwal Pelaksanaan TKA

TKA tidak akan digelar serentak untuk semua jenjang. Kemendikdasmen telah menetapkan jadwal sebagai berikut:

SMA/SMK/MA: Mulai November 2025, memberikan waktu bagi siswa kelas 12 untuk mempersiapkan hasilnya sebagai nilai tambah masuk perguruan tinggi.
SD (Kelas 6) dan SMP (Kelas 9): Direncanakan pada Maret 2026, sebagai bagian dari evaluasi menjelang akhir tahun ajaran.

Saat ini, regulasi TKA masih dalam tahap penyusunan. Toni menegaskan bahwa sistem ini akan diterapkan hanya di sekolah terakreditasi, memastikan standar pelaksanaan yang terjamin.

Perbedaan TKA dengan UN dan Asesmen Nasional

UN, yang berlangsung dari 2005 hingga 2020, dikenal sebagai penentu kelulusan dengan tekanan tinggi. Setelah dihapus pada 2021 oleh Menteri Nadiem Makarim dan digantikan Asesmen Nasional (AN), fokus beralih ke pemetaan kualitas pendidikan. Namun, TKA membawa angin segar:

Tidak Wajib: Siswa bebas memilih ikut atau tidak, tanpa konsekuensi kelulusan.
Fungsi Baru: Hasil TKA menjadi indikator prestasi untuk seleksi perguruan tinggi (jalur SNBP) atau jenjang berikutnya (SD ke SMP, SMP ke SMA).
Desain Fleksibel: Mata pelajaran pilihan memberikan keleluasaan sesuai minat dan bakat.

Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti bahkan menghapus kata “ujian” dari TKA untuk menghilangkan kesan traumatik, menjadikannya lebih sebagai tes kemampuan daripada beban.

Evolusi Sistem Evaluasi di Indonesia

Untuk memahami TKA, mari lihat kilas balik evaluasi pendidikan:

UN (2005-2020): Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, plus IPA/IPS/Bahasa (SMA), IPA (SMP/SD) sebagai syarat lulus.
AN (2021-sekarang): Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Lingkungan Belajar, fokus pada mutu sekolah, bukan individu.
TKA (2025 mendatang): Kombinasi mata pelajaran inti dan pilihan, mendukung self-assessment siswa.

TKA tampaknya menjadi jembatan antara pendekatan lama dan baru, memberikan manfaat praktis tanpa menghilangkan esensi evaluasi akademik.

Tips Sukses Menghadapi TKA

Meski tidak wajib, skor TKA bisa jadi tiket emas masuk universitas impian. Berikut strategi jitu dari Ruang Belajar Channel:

Kuasai Dasar: Fokus pada Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris dengan latihan soal berbasis penalaran, bukan hafalan.
Pilih Mata Pelajaran Kuat: Tentukan dua mata pelajaran pilihan yang sesuai keunggulanmu, misalnya Fisika untuk calon insinyur atau Ekonomi untuk jurusan bisnis.
Latihan Konsisten: Manfaatkan platform seperti Latihan Soal TKA untuk simulasi tes.
Manajemen Waktu: Latih diri menyelesaikan soal dalam waktu terbatas agar terbiasa dengan format tes.
Jangan Panik: Ingat, TKA bukan penentu kelulusan, jadi nikmati prosesnya!

Mengapa TKA Penting?

Abdul Mu’ti menegaskan, TKA dirancang untuk “memberikan kesempatan kepada semua siswa melakukan self-assessment terhadap kemampuan dan potensi akademiknya.” Hasilnya akan menjadi nilai tambah di Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026, menggantikan peran rapor di beberapa jalur. Untuk SD dan SMP, TKA juga membantu transisi ke jenjang berikutnya dengan lebih percaya diri.

Siap Hadapi TKA?

Dengan pendekatan yang lebih santai namun tetap strategis, TKA membuka peluang bagi siswa untuk bersinar tanpa tekanan berlebih. Jadi, mulai sekarang, kenali kekuatanmu, pilih mata pelajaran favoritmu, dan persiapkan diri untuk menaklukkan TKA 2025! Informasi lebih lanjut akan diumumkan Kemendikdasmen seiring rampungnya regulasi. Pantau terus perkembangannya dan jadilah yang terdepan!